dampak penggunaan hp terhadap interaksi sosial masyarakat indonesia

dampakindustri terhadap interaksi sosial masyarakat dan faktor apa saja yang mempengaruhi interaksi sosial masyarakat di Desa Sukanegara Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bekerja pada industri Penelitianini bertujuan untuk menganalisis pengaruh literasi keuangan, interaksi sosial, dan penggunaan teknologi terhadap minat investasi saham mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota KSPM Universitas Mercu Buana Angkatan 2019 – 2020 yang aktif berjumlah 31 orang. Metode pengumpulan data dengan metode survei, dengan instrument penelitian yaitu Seterusnya perkataan ‘su’ bererti indah, dan penambahan ‘ke’ dan ‘an Penghijrahan orang Cina ke Negara-negara Asia Tenggara secara tidak langsung juga menyumbang kepada interaksi antara budaya Dalam bidang seni tari dan musik, budaya Islam hingga sekarang begitu terasa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia Penggunaan Penelitianini bertujuan untuk (1) mengetahui penerapan kebijakan social distancing di Pasar Gedhe dan (2) mengetahui dampak social distancing terhadap interaksi sosial masyarakat yang meliputi superordinasi dan subordinasi, pertukaran, dan konflik di Pasar Gede selama pandemi covid-19. Pendekatan penelitian ini adalah studi kasus dengan metode handphonesmartphone, interaksi sosial diantara siswa menjadi terganggu. 3) dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi handphone smartphone di lingkungan sekolah yaitu: siswa tidak fokus saat belajar, siswa menjadi individualis, dan menghiraukan lingkungan sekitar mereka. Sedangkan Site De Rencontre Gratuit Le Plus Efficace. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Saat ini teknologi semakin canggih dan berkembang, hal tersebut mempengaruhi pola hidup pada masyarakat yang meliputi pola pikir maupun perilaku. Perkembangan teknologi yang sangat mempengaruhi pola pikir dan perilaku manusia salah satunya ialah gadget. Gadget merupakan perangkat elektronik yang menjadikan segala sesuatu menjadi lebih praktis dan mudah dan biasa digunakan sebagai media sarana komunikasi modern pada saat ini. Keberadaan gadget saat ini sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari dengan tingkat intensitas penggunaan yang tinggi mengakibatkan ketergantungan yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku sosial dalam berasal dari istilah bahasa Inggris yang berarti sebuah alat elektronik kecil yang memiliki berbagai macam fungsi khusus. Gadget merujuk pada suatu peranti atau instrumen kecil yang memiliki tujuan dan fungsi praktik spesifik yang berguna Castelluccio, Michael. 2007. Gadget sendiri dapat berupa komputer, laptop, tablet PC dan juga handphone atau smartphone dalam Junaidi, 2018.Pada mulanya gadget hanya biasa digunakan sebagai media sarana komunikasi. Pengertian komunikasi menurut Laswell West dan Turner. 200730-31 adalah proses yang menjelaskan siapa, apa yang dikatakan, melalui saluran apa, kepada siapa, dengan akibat apa. Sehingga, melalui model komunikasi Lasswel, gadget dapat dilihat sebagai media dalam menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Maka dapat disimpulkan bahwa gadget merupakan salah satu media komunikasi yang bertujuan untuk memudahkan kegiatan komunikasi manusia. Namun hingga sekarang gadget terus menerus menyajikan fitur-fitur semakin berkembang dengan selalu memunculkan dan menyajikan hal-hal baru yang menjadikan hidup manusia lebih praktis. Gadget senantiasa didukung oleh berbagai fitur dan aplikasi terus menerus mengalami pembaharuan yang menyebabkan gadget menjadi instrumen yang canggih dan menarik. Gadget baik laptop, ipad, tablet maupun smartphone merupakan teknologi yang berisikan aneka aplikasi dan informasi mengenai hal-hal di dunia gadget di Indonesia sendiri bertumbuh pesat, menurut perusahaan paltform media sosial Kanada, Hootsuite bekerjasama dengan We Are Social dari Inggris baru saja merilis perkembangan internet seluruh dunia dalam laporan “Digital 2020 comprehensive look at the state of the Internet, mobile devices, social media, and ecommerce.” Berdasarkan laporan tersebut, penggunaan internet di Indonesia mencapai 175,4 jiwa sementara jumlah smartphone yang terkoneksi mencapai 338,2 juta unit yang berarti hampir dua kali lipat dari jumlah pengguna internet sehingga hampir rata-rata orang Indonesia memiliki lebih dari satu smartphone dan pengguna sosial media mencapai 160 juta penggunaan gadget menimbulkan manusia memiliki rasa ketergantungan yang tinggi terhadapnya, ketergantungan yang tinggi akan menjadikan seseorang mengalami kecanduan. Menurut Lin, dkk 2014 kecanduan smartphone merupakan salah satu bentuk hal yang dapat dianggap sebagai kecanduan dkk 2013 menyebutkan istilah smartphone addiction yakni perilaku ketergantungan atau keterikatan yang dapat menimbulkan masalah-masalah sosial seperti menarik diri, kesulitan performa dalam aktivitas sehari-hari atau terhadap diri seseorang sebagai gangguan kontrol impuls. Menurut Young 1999 aspek-aspek kecanduan gadget adalah Merasa sibuk dengan gadget, meningkatkan jumlah waktu untuk mencapai kepuasan dikarenakan merasa membutuhkan menggunakan internet, selalu gagal dalam upaya mengontrol, mengurangi atau menghentikan penggunaan gadget, merasa gelisah, depresi, murung ketika mencoba menghentikan penggunaan gadget , penggunaan gadget lebih lama dari yang kehidupan masyarakat beriringan dengan perkembangan teknologi keduanya mengalami perkembangan yang sangat pesat. Akulturasi budaya dengan teknologi informasi menjadi pendorong perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat merupakan gejala normal, pengaruhnya dapat menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain dikarenakan adanya komunikasi modern Soerjono Soekanto, 2009259. Perubahan sosial merupakan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat yang dapat mempengaruhi pola interaksi sosial yang di dalamnya dapat bersifat membangun karakter manusia menuju proses yang lebih baik ataupun riset terbaru Hanika, 2015 yang dilakukan oleh perusahaan mobile furry menunjukkan kecenderungan orang untuk ketergantungan pada smarthpone semakin tinggi. Ketergantungan tersebut menyebabkan berubahnya pola hubungan sosial pada masyarakat. Studi lain yakni Tenchmark mengungkapkan bahwa penggila gadget dalam memeriksa smartphonenya sangat sering hingga mencapai rata-rata kali per hari. Hal tersebut berakibat orang menjadi lebih disibukkan dengan gadget dibanding harus berinteraksi kepada lawan bicara secara langsung ataupun membangun hubungan dengan lingkungan beberapa catatan tentang perkembangan baru dalam sistem komunikasi di Indonesia, terutama dengan penggunaan gadget, yaitu dalam Kamil, 2016 1. Komunikasi gadget telah menurunkan minat baca masyarakat. 2. Komunikasi dengan gadget telah memunculkan praktik illegal. 3. Penggunaan gadget di Indonesia lebih digunakan untuk gaya hidup bukan untuk kebutuhan M. Rogers 1986, dalam Hendrastomo, 2008 membuat tipologi dampak sosial kehadiran teknologi komunikasi, dampak tersebut dapat ditemui secara individu ataupun sistem sosial dikarenakan adopsi atau penolakan terhadap inovasi dampak yang diinginkan dan tidak diinginkan undesirable impact yakni efek fungsional dan disfungsional secara individu ataupun sistem sosial yang diharapkan terhadap adanya yaitu dampak langsung dan dampak tidak langsung inderect impact yaitu perubahan terhadap individu maupun sistem sosial yang muncul akibat respons yang cepat atas kehadiran inovasi, secara langsung komunikasi via ponsel telah mengubah tatanan konvensional dalam komunikasi yang mengandalkan tatap muka secara langsung digantikan oleh teknologi, dan secara tidak langsung perubahan pola komunikasi tersebut juga mengubah intimacy faktor kedekatan dalam komunikasi dampak antisipatif dan tidak antisipatif unanticipated impact yaitu terjadinya perubahan yang diakibatkan oleh inovasi yang disadari dan ditujukan pada masyarakat. Terjadinya pola kedekatan personal yang menghilangkan batas posisi dan status sosial dalam kehidupan sosial walaupun pada sisi lain akan tampak perubahan perilaku yang akan menimbulkan degradasi pola perilaku akibat penurunan intensitas interaksi secara langsung dan kesalahpahaman dalam penerimaan pemaparan di atas gadget memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif gadget telah membawa pengaruh secara nyata terhadap perubahan sosial masyarakat ke arah yang tentunya lebih baik, namun dampak negatif memiliki kecenderungan membawa perubahan sosial masyarakat yang dapat menghilangkan norma atau nilai-nilai yang ada dalam gadget sebagai teknologi baru mempengaruhi hidup bahkan menyebabkan perubahan yang di antaranya perubahan dalam hubungan sosial social relationship atau menjadi perubahan keseimbangan equilibrium hubungan sosial dan segala bentuk perubahan-perubahan dalam kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosial yang di dalamnya termasuk nilai-nilai, sikap dan pola perilaku dalam manusia untuk selalu keep in touch berhubungan dengan orang lain tanpa memperdulikan ruang dan waktu yang tak dapat dipungkiri menjadikan pola hidup masyarakat cenderung tertutup akibat interaksi sosial dalam dunia nyata yang berkurang sehingga muncul sikap individualisme yang memiliki kecenderungan berkurangnya kepedulian terhadap lingkungannya seperti sikap acuh tak acuh apatis bahkan dalam intensitas yang parah dapat menimbulkan keterasingan dalam lingkungannya terhadap gadget secara sadar dan tidak sadar telah mengubah perilaku sosial pada masyarakat. Perubahan perilaku sosial ini cenderung lebih ke arah negatif disebabkan ketergantungan pada gadget yang dialami masyarakat menyebabkan kecenderungan menutup diri dari lingkungannya yang berakibat kurang pedulinya masyarakat terhadap lingkungannya bahkan dalam intensitas yang parah dapat menimbulkan keterasingan dalam lingkungan sekitarnya sendiri, perilaku masyarakat pun menjadi individualisme hal tersebut bertentangan dengan sistem sosial yang di dalamnya termuat nilai, sikap dan pola perilaku masyarakat Indonesia yang mengedepankan persatuan dan kesatuan PustakaCahyono, Anang Sugeng. 2016. Pengaruh Media Sosial terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia. Jurnal Publiciana, 91, Michael. 2007. Gadget An Essay. Diakses pada 13 Januari G. 2008. Representasi Telepon Seluler dalam Relasi Sosial. Jurnal Socia, We are Social Indonesian Digital Report. 2020. Diakses pada 13 Januari dkk, 2013. Development and Validation of a Smartphone Addiction Scale SAS. PloS ONE, 82 dkk. 2014. Development and Validation of the Smartphone Addiction Inventory SPAI. PloS ONE, 9 6e98312. doi Junierissa. 2018. Pengaruh Penggunaan Gadget dalam Kehidupan. Jurnal Kopasta, 52, 55-64West, Richard dan Lynn Turner. 2007. Introduction Communication Theory. Analysis and Application. New York McGraw K. S. 1999. Internet Addiction systoms, evaluation, and treatment. In & T. Jacson Eds Innovation in Clinical Paractice A Sorce Book. Vol. 17. Hlm. 13-19. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Jakarta ANTARA - Memperingati Hari Media Sosial Nasional, psikolog Endang Retno Wardhani, MBA., PhD., CHt., dari Asosiasi Psikologi Positif Indonesia menjelaskan dampak yang timbul dari penggunaan media sosial pada anak dan remaja. Melalui wawancara telepon dengan ANTARA, Sabtu, Endang Retno Wardhani atau biasa disapa Dhani mengatakan ada dampak positif dan negatif dari penggunaan media sosial. Pada anak-anak, seiring bertambahnya usia dan tumbuh kembangnya, mereka juga mengalami perkembangan pada pemikiran kognitifnya. “Pada usia dini, tentu hal-hal yang bisa dipahami adalah hal yang sifatnya konkret, mudah, praktis, dan belum terlalu kompleks,” kata Dhani. Anak-anak cenderung mengikuti perilaku orang terdekatnya, termasuk orang tua, dalam melakukan suatu hal. Dalam bermedia sosial, sebagian besar orang dewasa akan melakukan aktivitas tersebut kapan pun dan di mana pun. Tidak jarang, anak-anak dapat mengakses konten dunia maya dengan mudah karena proses peniruan yang dilakukan oleh orang tua atau orang dewasa kepada mereka. Baca juga Psikolog Komunikasi yang baik dengan anak cegah dampak buruk medsos Jika dilakukan dengan pendampingan orang dewasa, anak-anak akan lebih mudah mendapatkan informasi positif dari penggunaan media sosial. Contohnya, film atau animasi yang banyak ditemukan di media sosial dapat memberikan nilai positif pada anak karena muatan cerita di dalamnya. Sebaliknya, jika akses media sosial tidak digunakan sebagaimana mestinya, informasi negatif di dalamnya justru akan membuat perilaku anak menjadi tidak benar. Misalnya, meniru adegan atau hal berbahaya dari konten media sosial yang mereka temukan. Anak-anak cenderung belum dapat mencerna apa yang benar dan salah dari konten media sosial. Meskipun kebanyakan media sosial diperuntukkan bagi anak berusia 13 tahun ke atas, tidak sedikit anak-anak di bawah usia tersebut sudah memiliki media sosialnya sendiri atau mengakses konten dari media sosial orang tua mereka. Oleh sebab itu, pendampingan orang dewasa terhadap anak menjadi penting agar informasi di media sosial tersebut dapat tersaring dengan baik. Bijak bermedsos bagi orang tua dan anak Psikolog Endang Retno Wardhani mengatakan anak akan tumbuh sesuai dengan apa yang mereka alami dalam kesehariannya. Kebiasaan yang sudah dibangun sejak kecil cenderung terus dilakukan hingga mereka dewasa. Jika sedari kecil anak tidak dibatasi dalam suatu hal, dalam hal ini menggunakan media sosial, mereka akan terbiasa dengan pola tidak terbatas tersebut. Orang tua pun harus bisa menyesuaikan waktu “Time on screen” atau ketika anak harus menggunakan gawainya tersebut. Baca juga Terlalu banyak main media sosial pengaruhi otak dan psikologis remaja Dhani pun menyarankan agar orang tua membuat jadwal khusus bagi anak untuk mengetahui di waktu apa saja mereka bisa mengakses media sosial di gawainya. Orang tua dapat membuat jadwal harian secara kreatif, baik dengan gambar maupun lainnya agar anak lebih mudah mencerna aturan jadwal tersebut. “Buat pembatasan, contohnya pada anak usia dini menggunakan gambar handphone diletakkan pada waktu kapan. Misalnya, sore hari,” kata Dhani. Untuk anak usia sekolah, selain dari jadwal harian tersebut, orang tua juga dapat berdialog langsung dengan anak mengenai waktu mengakses media sosial mereka. Dengan begitu, anak akan lebih mengerti dan diharapkan dapat mematuhi jadwal tersebut dengan baik. Jangan lupa untuk mendampingi dan mengawasi anak ketika mereka mengakses media sosial agar mereka tidak mengakses konten negatif. Mengenai usia ideal anak mengakses media sosial, hal ini kembali pada konten yang sesuai dengan usia tumbuh kembang mereka. Semakin besar usia anak, semakin besar pemahaman anak dalam perkembangan kognitif mereka. Oleh karena itu, pemahaman anak terhadap suatu konten menjadi salah satu tolok ukur apakah mereka sudah dapat mengaksesnya atau belum. Orang tua dapat melakukan pengaturan privasi agar anak terhindar dari konten bermuatan negatif. Baca juga Remaja perlu pertimbangkan dampak sosial dalam buat konten Saat ini, media sosial juga sering dimanfaatkan dalam dunia pendidikan untuk membantu proses pembelajaran anak-anak dan remaja. Dhani pun berpesan, selain orang tua mendampingi anak-anak dan remaja dalam mengakses media sosial, guru dan tenaga pendidik juga memiliki andil di dalamnya. Guru dapat menyosialisasikan bagaimana cara bijak bermedia sosial, contohnya memberi tahu hal yang boleh dan tidak boleh diakses dari media sosial. Guru pun dapat membuat tugas pada murid yang berkaitan dengan media sosial agar mereka dapat belajar langsung di ruang medsos. Pewarta Vinny Shoffa SalmaEditor Siti Zulaikha COPYRIGHT © ANTARA 2023

dampak penggunaan hp terhadap interaksi sosial masyarakat indonesia